Klub Dugem Khusus Hakim Disertai Pesta Narkoba di Jakarta

Jakarta - Pengakuan hakim Pengadilan Negeri (PN) Bekasi, Puji Wijayanto sangat mengagetkan para hakim di Jakarta dan masyarakat umumnya. Dia mengaku beberapa kali pesta dengan para hakim Jakarta. Apakah ada klub dugem khusus hakim di Jakarta dan diselingi pesta narkoba?

"Ha..ha..ha..," tawa Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY) Imam Anshari Saleh saat menjawab pertanyaan detikcom tanpa membenarkan atau membantah, Selasa (6/11/2012). Pengakuan hakim Puji disampaikan saat Imam Anshari Saleh menemui hakim Puji di kantor BNN, akhir pekan lalu.

Hal tersebut bermula bukannya tanpa alasan. Menurut pengakuan Puji, pesta narkoba tersebut beberapa kali diikuti oleh hakim Puji. Pesta ini digelar di sebuah tempat hiburan malam di Jakarta. Dalam pesta itu, dia hanya mengaku kenal hakim-hakim yang dia ketahui atau dikenalkan oleh sesama hakim lain. Tetapi banyak member party yang dia tidak mengetahui identitasnya.

"Yang dia tahu yang di Jakarta karena kebetulan sama-sama memakai narkoba di suatu tempat itu," beber mantan anggota DPR ini.

Dalam pengakuannya, hakim Puji mengaku banyak peserta pesta yang bukan berprofesi sesama hakim. Alhasil, masih banyak peserta pesta narkoba yang misterius identitasnya. Apakah sesama hakim atau orang di luar lingkungan hakim.

"Betul, dalam satu pesta banyak yang datang dan ada beberapa yang tidak dikenal oleh Pak Puji," ujar Imam menambahkan.

Seperti diketahui, Puji ditangkap di sebuah tempat karoke di Illigals Hotel and Club di Jl Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, ruang 331, pukul 17.00 WIB, Selasa 16 Oktober 2012 oleh penyidik BNN. Selain Puji, rekannya, Sidik, dan 4 wanita penghibur ikut diamankan petugas. Puji saat ini ditahan di BNN dengan ancaman penjara 12 tahun penjara.

Atas pengakuan ini, Mahkamah Agung (MA) membantah berulangkali dan merasa tidak perlu melakukan tes urine. Adapun para hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) siap di tes urine untuk menyanggah pengakuan Puji.

"Kita sudah dikumpulkan dan menyatakan tidak ada yang konsumsi narkoba. Kita juga berikan usulan agar seluruh hakim PN Jakpus di tes urine. Kita usul minggu depan semuanya di tes urine, hasilnya akan disampaikan secara terbuka," kata humas PN Jakpus, Bagus Irwan kepada wartawan di PN Jakpus.

Bahkan seorang hakim senior PN Jakpus, Sudjatmiko membantah tegas dan menyatakan 100 persen teman-temannya bersih dari narkoba.

"Pengakuan itu tidak benar sama sekali. Saya berani jamin 100 persen hakim PN Jakpus bersih dari narkoba. Saya dan teman-teman juga siap dites. Siap tes urine dan tes darah. Intinya kita sangat siap untuk lakukan tes itu. Tapi kalau pun ada, saya sangat kecewa sekali. Silakan dihukum dengan peraturan berlaku," kata Sudjatmiko.


Sumber : detikNews


Opini : Saya rasa hal seperti ini sangat tidak pantas di lakukan oleh para penegak hukum yang seharunya memberikan contoh yang baik sebagai pihak penengah dalam suatu perkara .

0 komentar:

Posting Komentar

Reffel Rere. Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Muhammad Refel H
Lihat profil lengkapku

Total Pageviews

Copyright © 2012 Rere Share Template by : UrangkuraiPowered by Blogger.