Sebab Akibat bila Punahnya Lebah dari Muka Bumi

Lebah madu telah di kenal oleh manusia sejak zaman budaya-budaya kuno beberapa ribu tahun yang lalu

Al Qur'an menempatkan secara istimewa lebah madu menjadi sebuah judul yaitu An Nahl (Lebah Madu). Dalam salah satu ayatnya (Surah An Nahl ayat 68-69 tertulis: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.

Source : http://www.dispatchtimes.com/
Apa yang akan terjadi jika lebah madu punah? Ilmuwan Albert Einstein pernah mengatakan hal yang membuat masyarakat sangat terkejut. Katanya, Jika lebah menghilang dari permukan bumi, manusia hanya punya kesempatan hidup selama empat tahun setelah lebah itu punah. Saat itu memang banyak yang kurang yakin dengan teori Einstein itu.

Namun pernyataan Einstein tersebut terbukti benar. Setelah diteliti lebih lanjut ternyata Kepunahan lebah madu akan mengancam keamanan pangan dunia. Hampir sepertiga hasil pertanian dunia bergantung pada penyerbukan hewan, sebagian besar berada di tangan lebah madu. Makanan yang dihasilkan dari penyerbukan tersebut menghasilkan mineral, vitamin dan anti oksidan bagi tubuh manusia, Jadi tidak terbayangkan bagaimana jika lebah tidak melakukan penyerbukan. Akan banyak sekali manusia yang kekurangan nutrisi. Dan tidak akan ada buah, sayur, kacang, dan bunga yang tumbuh dengan baik.


Lebah Menghilang
Source : https://thecalloftheland.files.wordpress.com/
Tahun 2006, publik di Eropa dan Amerika Serikat dihebohkan laporan The Daily Telegraph tentang colony collapse disorder (CCD). Bank agribisnis, Rabobank, menyatakan, koloni lebah yang gagal bertahan pada musim dingin tahun 2011 di AS naik 30-35 persen dari 10 persen. Hal yang sama terjadi di Amerika Latin.

Di Jerman, Asosiasi Peternak Lebah menyatakan, populasi lebah menurun sampai 25 persen. Di beberapa wilayah, lebah bahkan menghilang tanpa bekas. Mereka menduga ada sejenis racun yang menghancurkan koloni-koloni lebah, selain meluasnya penggunaan benih transgenik yang melemahkan sistem tubuh lebah dan membunuhnya.

Profesor Keith S Delaplane dari Departemen Entomologi University of Georgia, Athens, AS, dalam artikelnya, ”On Einstein, Bees and Survival of Human Race” (2010), menulis bahwa hancurnya koloni lebah tak hanya menjadi keprihatinan peternak lebah. Hal terpenting bukan madu, melainkan penyerbukan, dan terkait pasokan pangan.

Meskipun demikian, pernyataan Einstein tetap dianggap berlebihan. Bukankah tanaman pangan seperti jagung, gandum, dan padi diserbuki oleh angin? Benarkah kehidupan manusia bergantung pada lebah?

Produk karbohidrat seperti jagung, gandum, dan padi adalah bahan pangan penting, tetapi manusia butuh keragaman makanan.

Entomologis SE McGregor dalam Insect Pollination of Cultivated Crops Plants (1976) menyatakan, ”Sepertiga dari makanan kita, langsung atau tak langsung, bergantung pada produk dari tanaman yang diserbuki serangga. Lebah madu berperan atas tiap kunyahan ketiga dari makanan yang kita kunyah.”


Sebab Punahnya Lebah

Lebah Bisa Alami Resika Kepunahan akibat Bahan Kimia

LONDON - Penelitian terbaru dari University of Reading yang berbasis di Inggris mengungkapkan, penggunaan pestisida atau bahan kimia untuk mengendalikan hama mengalami kenaikan sebesar 6,5 persen diantara 2005 dan 2012. Dengan kenaikan tersebut, mampu mengancam kelangsungan hidup lebah yang berujung pada kepunahan.

Dilansir Phys, Jumat (25/5/2012), studi ini melibatkan para ahli lebah di University of Reading sebagai bagian dari kampanye amal mengenai lingkungan, The Bee Cause. Selain kenaikan secara keseluruhan dalam penggunaan pestisida, laporan tersebut juga mengungkapkan peningkatan pada penggunaan insektisida yang mempengaruhi penyerbukan tanaman.

Tidak hanya itu, studi ini juga menunjukkan penggunaan herbisida (bahan kimia untuk memberantas tumbuhan parasit) yang mampu memberikan dampat buruk terkait dengan rusaknya sumber makanan penting untuk lebah.

Serangga yang dikenal hidup berkelompok ini berperan penting untuk pasokan makanan serta ekonomi di Inggris. Namun beberapa spesies tampaknya telah mengalami penurunan populasi secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.

Laporan juga menemukan bahwa terdapat dua spesies lebah Inggris yang telah punah. Jumlah lebah ini mengalami penurunan di lebih dari setengah area yang ilmuwan teliti dan koloni lebah madu juga kabarnya turun 53 persen diantara 1985 dan 2005.

"Ini adalah masalah besar yang memerlukan usaha (perhatian) dari pemerintah nasional maupun lokal, bisnis serta individu," ujar Professor of Biodiversity and Ecosystem Services, Simon Potts.

Dari Wikipedia diterangkan, lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput).

Lebah mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah.

Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Ponsel yang Terus Berkembang Menyebabkan Punahnya Lebah

Kemajuan Teknologi seringkali berdampak buruk pada lingkungan, walaupun manusia telah berusaha untuk menciptakan teknologi yang ramah lingkungan, tetapi efek negatifnya malah sering muncul dari hal-hal yang mungkin tak terduga, salah satunya adalah berikut ini.

Lebah dan ponsel kedengarannya memang tidak berhubungan, namun ada dugaan radiasi yang ditimbulkan sinyal ponsel menjadi penyebab turunnya populasi lebah saat ini. Seperti dikutip harian Inggris Independent, tanda-tanda kepunahan lebah telah terlihat di berbagai kawasan di eropa, seperti Jerman, Spanyol, Yunani, dan juga Inggris. Sebelumnya, penurunan drastis populasi lebah telah terjadi di Amerika Serikat, dengan menghilangnya 60% populasi di kawasan pantai barat dan 70% di kawasan pantai timur.

Fenomena ini dikenal dengan nama Colony Collapse Disorder atau (CCD). CCD terjadi ketika para lebah pekerja tiba-tiba menghilang, meninggalkan ratu lebah, telur dan lebah yang masih kecil mati terlantar disarangnya. Ada banyak dugaan mengapa mereka tidak kembali ke sarangnya, dan salah satu teori yang belakangan mengemuka adalah radiasi ponsel mengganggu sistem navigasi lebah, mengakibatkan mereka kebingungan dan tidak dapat kembali kesarangnya. Beberapa peneliti membenarkan dugaan tersebut. 

Penelitian awal di Landau University Inggris memperlihatkan lebah pekerja tidak dapat kembali kesarangnya ketika ada ponsel di dekat sarang tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian di Jerman yang menyimpulkan lebah berubah perilaku ketika berada di dekat kawat listrik. Jika ditarik lebih jauh, punahnya lebah bisa berefek serius pada kehidupan mahluk hidup di muka bumi. Karena lebah dibutuhkan mayoritas tumbuhan untuk membantu proses penyerbukan. jika lebah tidak ada, maka proses penyerbukan menjadi terganggu, dan seluruh rantai kehidupan menjadi terancam. Bahkan Albert Einstein pernah mengatakan : "Jika lebah punah, manusia cuma bisa bertahan hidup selama 4 tahun saja". Jadi, apakah ponsel akan mengakibatkan punahnya kehidupan di muka bumi?

"Manusia mempunyai sikap serakah yang sudah lekat sejak lahir, mereka tidak pernah merasa puas terhadap apa yang mereka capai saat itu, teknologi terus dikembangkan, penggunaan bahan kimia terus menjadi faktor utama dalam meraih sesuatu tanpa menyadari akibat dari penggunaaanya. Memang kita manusia yang serakah, tapi kita manusia yang tidak bisa hidup dengan sendirinya kita masih dan akan selalu butuh kepada alam ini. Jadi, kita sebagai manusia harus ikut serta dalam upaya mempertahan ekosistem. Banyak orang yang mencitai alam, mahasiswa pencinta alam atau apalah, tapi mereka tidak sadar bahwa mereka juga ikut serta dalam merusak alam ini." 


"Manusia tidak akan pernah bisa mencintai alam ini, mereka hanya akan hidup berdampingan dengan alam ini." -MRH


Sumber : 
http://todojishikari.blogspot.com/
http://sains.kompas.com/
http://ijonknathan.blogspot.com/
http://techno.okezone.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Reffel Rere. Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Muhammad Refel H
Lihat profil lengkapku

Total Pageviews

Copyright © 2012 Rere Share Template by : UrangkuraiPowered by Blogger.