Lebah madu telah di kenal oleh manusia sejak zaman budaya-budaya kuno beberapa ribu tahun yang lalu
Al Qur'an menempatkan secara istimewa lebah madu menjadi sebuah judul yaitu An Nahl (Lebah Madu). Dalam salah satu ayatnya (Surah An Nahl ayat 68-69 tertulis: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.
Source : http://www.dispatchtimes.com/
|
Namun pernyataan Einstein tersebut terbukti benar. Setelah diteliti lebih lanjut ternyata Kepunahan lebah madu akan mengancam keamanan pangan dunia. Hampir sepertiga hasil pertanian dunia bergantung pada penyerbukan hewan, sebagian besar berada di tangan lebah madu. Makanan yang dihasilkan dari penyerbukan tersebut menghasilkan mineral, vitamin dan anti oksidan bagi tubuh manusia, Jadi tidak terbayangkan bagaimana jika lebah tidak melakukan penyerbukan. Akan banyak sekali manusia yang kekurangan nutrisi. Dan tidak akan ada buah, sayur, kacang, dan bunga yang tumbuh dengan baik.
Source : https://thecalloftheland.files.wordpress.com/ |
Di Jerman, Asosiasi Peternak Lebah menyatakan, populasi lebah menurun sampai 25 persen. Di beberapa wilayah, lebah bahkan menghilang tanpa bekas. Mereka menduga ada sejenis racun yang menghancurkan koloni-koloni lebah, selain meluasnya penggunaan benih transgenik yang melemahkan sistem tubuh lebah dan membunuhnya.
Profesor Keith S Delaplane dari Departemen Entomologi University of Georgia, Athens, AS, dalam artikelnya, ”On Einstein, Bees and Survival of Human Race” (2010), menulis bahwa hancurnya koloni lebah tak hanya menjadi keprihatinan peternak lebah. Hal terpenting bukan madu, melainkan penyerbukan, dan terkait pasokan pangan.
Meskipun demikian, pernyataan Einstein tetap dianggap berlebihan. Bukankah tanaman pangan seperti jagung, gandum, dan padi diserbuki oleh angin? Benarkah kehidupan manusia bergantung pada lebah?
Produk karbohidrat seperti jagung, gandum, dan padi adalah bahan pangan penting, tetapi manusia butuh keragaman makanan.
Entomologis SE McGregor dalam Insect Pollination of Cultivated Crops Plants (1976) menyatakan, ”Sepertiga dari makanan kita, langsung atau tak langsung, bergantung pada produk dari tanaman yang diserbuki serangga. Lebah madu berperan atas tiap kunyahan ketiga dari makanan yang kita kunyah.”
Dilansir Phys, Jumat (25/5/2012), studi ini melibatkan para ahli lebah di University of Reading sebagai bagian dari kampanye amal mengenai lingkungan, The Bee Cause. Selain kenaikan secara keseluruhan dalam penggunaan pestisida, laporan tersebut juga mengungkapkan peningkatan pada penggunaan insektisida yang mempengaruhi penyerbukan tanaman.
Tidak hanya itu, studi ini juga menunjukkan penggunaan herbisida (bahan kimia untuk memberantas tumbuhan parasit) yang mampu memberikan dampat buruk terkait dengan rusaknya sumber makanan penting untuk lebah.
Serangga yang dikenal hidup berkelompok ini berperan penting untuk pasokan makanan serta ekonomi di Inggris. Namun beberapa spesies tampaknya telah mengalami penurunan populasi secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.
Laporan juga menemukan bahwa terdapat dua spesies lebah Inggris yang telah punah. Jumlah lebah ini mengalami penurunan di lebih dari setengah area yang ilmuwan teliti dan koloni lebah madu juga kabarnya turun 53 persen diantara 1985 dan 2005.
"Ini adalah masalah besar yang memerlukan usaha (perhatian) dari pemerintah nasional maupun lokal, bisnis serta individu," ujar Professor of Biodiversity and Ecosystem Services, Simon Potts.
Dari Wikipedia diterangkan, lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput).
Lebah mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah.
Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.
"Manusia tidak akan pernah bisa mencintai alam ini, mereka hanya akan hidup berdampingan dengan alam ini." -MRH
http://ijonknathan.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar