Kotak Hitam atau Black box adalah sekumpulan perangkat yang
digunakan dalam bidang transportasi,umumnya merujuk pada perekam data
penerbangan (Flight data Recorder,FDR) dan perekam suara kokpit (Cockpit Voice
Recorder,CVR) dalam pesawat terbang.
Fungsi dari Kotak Hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan anatara
pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk
mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan. Walaupun
dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotaknya tidak berwarna hitam
melainkan berwarna jingga/oranye.Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah
pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.
Penempatan Kotak Hitam ini dilakukan sedemikian rupa
sehingga mudah ditemukan.Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang diletakkan
pada bagian depan pesawat dan bagian ekor pesawat,yang diyakini bagian yang
utuh ditemukan.Berikut Bentuk grafik serta penjelasan isi dari Black box :
Asal Istilah
Red Egg
Istilah kotak hitam muncul ketika selepas pertemuan mengenai
perekam penerbangan komersial pertama yang dinamai “Red Egg” karena warna dan
bentuknya,seseorang berkomentar. “Ini adalah kotak hitam yang menakjubkan”.Kotak
hitam yang dimaksudkan saat itu adalah istilah yang lebih humoris dan hampir
tidak pernah digunakan dalam industri keselamatan penerbangan.
Box-of-tricks
Asal Alternatif untuk istilah ini adalah dari terminologi
RAF (Royal Air Force) ketika Perang
Dunia II.Selama periode inovasi eletronik baru pada 1940-194,benda seperti
Oboe,GEE dan H2S (sebuah Sistem radar udara scanning darat pertama) dipasang pada pesawat,biasanya dipasang pada pesawat pengebom.Purwarupanya ditutupi kotak besi buatan dan dicat hitam untuk mencegah pemantulan.Stelah beberapa waktu,barang elektronik “baru” apapun disebut sebagai “Kotak Trik” (Box-of-trick) atau “kotak hitam” (Black Box).Ekspresi ini meluas hingga masa penerbangan sipil setelah perang dan akhirnya penggunaan secara umum.
tempat dimana black box diletakkan.
Menurut dokumen L-3 Communications, Wright Bersaudara selaku pengembang perdana pesawat juga memelopori penggunaan perangkat untuk merekam rotasi baling-baling.
Perang Dunia II meluaskan penggunaan perekam penerbangan. Sejak itu, media rekaman kotak hitam telah berkembang untuk merekam lebih banyak informasi tentang pesawat.
Meskipun banyak dari kotak hitam yang digunakan saat ini menggunakan pita megnetik, alat ini kali pertama diluncurkan sekitar 1960-an. Perusahaan penerbangan beralih ke papan memori solid pada 1990-an.
Tipe pita magnetik bekerja seperti alat perekam kaset yang populer dulu. Pita Mylar digulung kepala elektromagnetik yang kemudian meninggalkan data pada pita.
Kini produsen kotak hitam tidak lagi membuat tape recorder dengan pita magnetik. Pesawat telah bertransformasi ke teknologi penggerak zadat (solid-state).
Solid-State Drive
Menurut juru bicara produsen kotak hitam Honeywell, Ron Crotty, teknologi perekam penggerak zadat (solid-state) lebih bisa diandalkan dari pendahulunya, pita magnetik. Solid state menggunakan chip memori sehingga tidak ada bagian yang harus bergerak seperti putaran pita kaset. Tanpa bagian bergerak, perawatan lebih mudah. Risiko rusak saat kecelakaan pun menurun.
Data dari CVR dan FDR disimpan pada papan memori di bagian dalam unit memori tahan-benturan (CSMU). CSMU merupakan kompartemen silinder pada alat perekam. Papan memori berdiameter sekitar 4,45 cm dan tinggi 2,54 cm.Papan memori ini memiliki kapasitas penyimpanan data digital yang dapat mengakomodasi data audio selama 2 jam untuk CVR dan 25 jam penerbangan untuk FDR. Pesawat dilengkapi sensor yang mengumpulkan data. Sensor ini mendeteksi akselerasi, kecepatan di udara, ketinggian, temperatur luar, temperatur kabin beserta tekanannya, performa mesin, dan banyak lagi.Perekam dengan pita magnetik bisa melacak 100 parameter, sementara perekam solid-state bisa melacak lebih dari 700 pada pesawat yang lebih besar.
Semua data yang dikumpulkan oleh sensor pesawat dikirim ke unit akuisisi data penerbangan (FDAU) di bagian depan pesawat.Perangkat ini sering ditemukan di dalam perangkat elektronik di bawah kokpit. FDAU merupakan manajer menengah untuk keseluruhan proses perekaman data. Unit ini membawa informasi dari sensor dan mengirimnya ke kotak hitam.
Kedua kotak hitam didukung salah satu dari dua pembangkit listrik yang menarik daya dari mesin pesawat. Satu generator memiliki 28 volt sumber daya DC. Satu lagi 115 volt dan 400 Hz tenaga AC.
Menurut Direktur Teknik untuk perusahaan perekam penerbangan L-3 Communications, Frank Dolan seperti dilansir dari Howstuffworks.com, itulah perlengkapan standar pasokan daya pesawat.
Tahan Bencana
Dalam berbagai kecelakaan pesawat, satu-satunya yang bisa bertahan hanya unit memori tahan-benturan (CSMU) dari perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit. Biasanya, sisa chasis perekam dan komponen bagian dalam sudah hancur.CSMU merupakan silinder besar yang terpatri ke bagian data rekaman. Perangkat ini dirancang tahan panas ekstrem, hantaman keras, dan tekanan hingga berton-ton.Menggunakan tiga lapisan bahan, CSMU dalam kotak hitam solid-state melindungi tumpukan papan memori yang menyimpan informasi digital. Berikut beberapa penghalang yang melindungi informasi berharga penerbangan:
Bungkus alumunium : ada lapisan aluminium di sekitar tumpukan kartu memori.
Isolasi suhu tinggi : material silika kering ini memiliki tebal 2,54 cm. Bahan ini mampu melindungi dari temperatur tinggi. Inilah yang membuat papan memori tetap aman hingga kebakaran setelah insiden.
Cangkang baja anti-karat : material tahan suhu tinggi ini berisi lapisan baja tahan karat setebal 0,64 cm. Titanium juga bisa digunakan untuk menjadi baju pelindung besi perangkat ini.
Menurut L3 Communications, teknologi kotak hitam akan mengalami peningkatan.
Sumber : Wikipedia.com & http://teknologi.news.viva.co.id/
Thanks for info, jangan lupa kunjungi website kami https://bit.ly/2xYOaOv
BalasHapus