The Beatles adalah kelompok pemusik Inggris beraliran Rock, Skiffle,
Psychedelic Rock yang dibentuk di Liverpool pada tahun 1960, seringkali
dianggap sebagai pemusik tersukses secara komersial dan paling banyak mendapat
pujian dalam musik populer. Sejak tahun 1962, kelompok ini terdiri dari John
Lennon (gitar ritem, vokal), Paul McCartney (gitar bass, vokal), George
Harrison (gitar utama, vokal), Ringo Starr (drum, vokal). Bermula dari aliran
skiffle dan rock and roll 1950-an, kelompok ini nantinya memainkan musik dalam
berbagai genre mulai dari folk rock sampai rock psikedelik, memasukkan juga
unsur musik klasik dan elemen lain dengan cara inovatif. The Beatles dipandang
sebagai perwujudan ide-ide progresif, berpengaruh terhadap revolusi sosial
budaya dekade 60-an.
Awalnya 5 orang terdiri dari Lennon, McCartney, Harrison,
Stuart Sutcliffe (bas) dan Pete Best (drum), The Beatles hanya terkenal di
klub-klub Liverpool dan Hamburg selama 3 tahun mulai tahun 1960. Sutcliffe
hengkang tahun 1961, dan Best diganti Starr tahun berikutnya. Beatles ditempa
jadi profesional oleh seorang pengusaha toko musik bernama Brian Epstein
setelah ia jadi manajer mereka dan potensi musik dipoles oleh produser George
Martin. Akhir 1962, Beatles sudah mendapatkan kesuksesan di Britania Raya
dengan singel pertama Love Me Do. Sepanjang tahun berikut, mereka melakukan tur
internasional sampai 1966 dan berkonsentrasi merekam album di dalam negeri
sampai bubar tahun 1970. Karier solo masing-masing dibilang sukses tapi Lennon
terbunuh di New York City tahun 1980 dan Harisson meninggal karena kanker tahun
2001. McCartney dan Starr masih aktif bermusik.
Dalam tahun-tahun rekaman album studio, Beatles merilis
karya-karya yang dinilai terbaik oleh kritikus, salah satunya Sgt. Pepper's
Lonely Hearts Club Band (1967), dipuji sebagai karya agung. Empat dekade
setelah bubar, musiknya masih populer. Mereka memiliki lebih dari satu album
nomor 1 di tangga lagu Britania Raya dan bertengger paling lama dibanding
pemusik manapun. Berdasarkan RIAA, mereka adalah pemusik yang menjual album
terbanyak di Amerika Serikat. Tahun 2008, majalah Billboard merilis daftar
musikus dengan penjualan terbesar sepanjang sejarah Hot 100 untuk merayakan 15
tahun hari jadi tangga lagu singel Amerika dimana The Beatles berada di nomor
satu. Tujuh kali mendapat Grammy Awards, 15 Ivor Novello Awards dari British
Academy of Songwriters, Composers and Authors, The Beatles secara kolektif
dimasukkan dalam kompilasi majalah TIME sebagai satu dari 100 orang paling
berpengaruh di abad ke-20.
Masih berusia 16 tahun, penyanyi dan gitaris John Lennon
membentuk grup musik skiffle bernama The Quarrymen dengan teman-teman sekolah
asal Liverpool bulan Maret 1957. Paul McCartney berusia lima belas tahun saat
mereka bertemu bulan Juli tahun itu. George Harrison bergabung sebagai gitaris
utama bulan Februari tahun berikutnya setelah diundang McCartney menonton.
Tahun 1960, teman-teman sekolah Lennon keluar dan ia masuk Liverpool College of
Art. Ketiga orang itu memainkan musik rock and roll setiap mendapatkan seorang
penggebuk drum. Bergabung sebagai bass di Januari, teman sekelas Lennon, Stuart
Sutcliffe menyarankan untuk mengganti nama grup menjadi The Beetles sebagai
bentuk kekaguman terhadap Buddy Holly dan The Crickets, lalu berubah lagi
menjadi The Beatals di bulan-bulan pertama tahun itu. Setelah coba-coba nama
lain seperti Johnny and the Moondogs, Long John and The Beetles dan The Silver
Beatles, grup itu akhirnya menjadi The Beatles di bulan Agustus. Kurangnya
penggebuk drum yang tetap menjadi masalah saat manajer tak resmi mereka, Allan
Williams menyiapkan kediaman untuk manggung di Hamburg, Jerman. Sebelum Agustus
berakhir, mereka mengadakan audisi dan menemukan Pete Best, dan langsung
berangkat ke Hamburg empat hari kemudian, menandatangani kontrak untuk bermain
musik dengan penyelenggara pertunjukan bernama Bruno Koschmider untuk 48 malam.
Pertunjukkan Beatles laris di Hamburg dimana mereka bermain musik berjam-jam
dan mengakibatkan jalanan macet karena dipenuhi orang yang keluar masuk
menonton pertunjukkan mereka.
Harrison yang masih berusia 17 tahun di bulan Agustus 1960,
berbohong kepada petugas Jerman mengenai usianya agar bisa tinggal di Hamburg.
Awalnya mereka ditempatkan di Indra Club, Koschmider lalu memindahkan mereka ke
Kaiserkeller pada bulan Oktober setelah Indra ditutup karena dianggap bising.
Saat Beatles melanggar kontrak dengan manggung di Top Ten Club yang jadi
rivalnya, Koschmider melaporkan Harrison yang di bawah umur kepada otoritas dan
dideportasi bulan November. McCartney dan Best juga ditangkap karena kasus
pembakaran di kamar mereka di pertengahan Desember, setelah itu mereka juga
dideportasi. Lennon kembali ke Liverpool pertengahan Desember sementara
Sutcliffe tetap di Hamburg selama beberapa bulan. Ia berpacaran dengan gadis
Jerman, Astrid Kirchherr yang pertama kali mengambil foto profesional Beatles
dan memangkas rambut Sutcliffe dengan gaya yang populer masa itu, exi
(existensialis). Gaya rambut Sutcliffe kelak menginspirasi anggota Beatles yang
lain.
Tahun-tahun berikutnya, kelompok ini kembali ke Hamburg.
Mereka mencoba-coba Preludin dengan sengaja untuk menjaga tenaga agar bisa kuat
manggung semalaman suntuk. Sutcliffe memutuskan keluar awal tahun 1961 dan dan
melanjutkan studi di Jerman, jadi McCartney mengambil alih bass. Produser
Jerman Berta Kaempfert mengontrak Beatles yang sudah jadi empat orang untuk
band latar Tony Sheridan dalam beberapa buah rekaman. Dikreditkan Tony Sheridan
dan The Beat Brothers, singel My Bonnie direkam bulan Juni dan dirilis beberapa
bulan kemudian, berada di urutan ke-32 tangga lagu Musikmarkt. Beatles jadi
lebih dikenal saat pulang ke Liverpool. Saat masih sering bermain di The Cavern
Club, mereka bertemu Brian Epstein, pemilik studio rekaman lokal dan seorang
kolumnis musik. Beatles menunjuk Epstein sebagai manajer pada Januari 1962 dan
Kaempfert setuju untuk melepas mereka dari kontrak rekaman Jerman. Setelah
suatu audisi mereka ditolak Decca Records dengan komentar "grup gitar
sudah ketinggalan zaman, Tuan Epstein" ("Guitar groups are on the way
out, Mr. Epstein"), George Martin mengajukan grup itu ke label Parlophone
di EMI. Pada bulan April mereka kembali ke Hamburg dan dikagetkan dengan berita
kematian Sutcliffe akibat pendarahan otak.
Grup ini mendapat pengarahan George Martin di Studio Abbey
Road EMI, London untuk pertama kali tahun 1962. Martin mengeluh tentang cara
bermain drum Best kepada Epstein dan menyarankan agar Beatles memakai drummer
sesi di studio. Akhirnya, Best digantikan oleh Ringo Starr yang baru keluar
dari Rory Storm and the Hurricanes. Sebenarnya Starr sudah bermain untuk
Beatles menggantikan Best yang sering absen. Martin masih menyewa Andy White
sebagai drummer sesi untuk satu sesi saja. White berkontribusi dalam singel
Love Me Do dan P.S I Love You. Dirilis bulan Oktober, Love Me Do masuk tangga
lagu 20 besar di Inggris dan berada di nomor 17. Setelah selesai rekaman untuk
singel kedua berjudul Please Please Me pada bulan November, mereka mulai muncul
di televisi pertama kali dalam program berita People and Place.
Grup itu manggung terakhir kalinya di Hamburg bulan Desember
1962. Sekarang sudah menjadi pola, keempat anggota berkontribusi terhadap
vokal, walau hanya Starr yang jarang jadi vokal utama karena jangkauannya
terbatas. Lennon dan McCartney sudah bekerja sama dalam menulis lirik,
sementara Harrison juga bernyanyi walau sedikit. Epstein mencium potensi
Beatles yang besar, menyarankan agar grup itu bersikap lebih profesional saat
menghibur. Lennon mengulangi kata-kata manajernya, "Begini, jika kau
benar-benar ingin masuk ke tempat yang lebih besar, kau harus berubah –
berhenti makan di panggung, berhenti menyumpah, berhenti merokok"
("Look, if you really want to get in these bigger places, you're going to
have to change—stop eating on stage, stop swearing, stop smoking") Ia juga
mengatakan, "kami terbiasa mengenakan pakaian yang kami suka, di dalam dan
luar panggung. Ia berkata pada kami bahwa jin kurang terlihat bagus dan
menyarankan untuk mengenakan celana yang lebih pantas, tapi ia tidak ingin kami
kelihatan kotak-kotak. Ia ingin kami mempunyai gaya individualitas kami
masing-masing… merupakan pilihan untuk mewujudukannya atau masih makan ayam di
panggung". ("We used to dress how we liked, on and off stage. He'd
tell us that jeans were not particularly smart and could we possibly manage to
wear proper trousers, but he didn't want us suddenly looking square. He'd let
us have our own sense of individuality ... it was a choice of making it or
still eating chicken on stage".)
Kontroversi tahun tahun di studio dan
Perpecahan ( 1966-1970 )
Peristiwa-peristiwa
yang terjadi sampai tur final
Pada bulan Juni 1966, Yesterday and Today—salah satu kompilasi
album yang diproduksi oleh Capitol Records untuk pasar Amerika Serikat
menimbulkan kehebohan karena sampulnya menampilkan The Beatles meringis dan
memakai pakaian tukang jagal, lengkap dengan daging dan boneka bayi yang
dimutilasi. Kemungkinan sebuah sindiran kepada Capitol yang dianggap
"menjagal" album-album mereka. Ribuan kopi album dipasarkan dengan
sampul berbeda-beda. Sebuah album asli pertama yang masih terbungkus mencapai
harga $10,500 pada sebuah lelang bulan Desember 2005. Dalam tur ke Filipina
setelah perilisan Yesterday and Today, The Beatles tak sengaja membuat ibu
negara, Imelda Marcos, merasa tersinggung karena menolak jamuan sarapan istana
kepresidenan di Manila. Sebagai juru bicara, Epstein menolak dengan halus
karena merasa tidak pernah menerima undangan resmi semacam itu. The Beatles
lalu menyadari bahwa permintaan rezim Marcos tidak boleh dijawab dengan kata
"tidak". Terjadi beberapa keributan yang membahayakan dan mereka
susah payah keluar dari negara itu.
Setelah sampai di Inggris, mereka menghadapi kecaman dari
lembaga keagamaan dan sosial konservatif Amerika Serikat, seperti Ku Klux Klan
karena komentar Lennon saat diwawancara oleh reporter Inggris, Maureen Cleave
dari Evening Standard. Lennon mengatakan bahwa "Kekristenan telah mati"
dan The Beatles "lebih terkenal dari pada Yesus kini" ("more
popular than Jesus now"). Komentar itu diacuhkan di Inggris, namun
menimbulkan kontreversi di Sabuk Injil, selatan Amerika Serikat, menurut
majalah Datebook. Karena komentar itu pula, di Afrika Selatan, lagu-lagu The
Beatles sempat dilarang diputar di radio sampai tahun 1971. Epstein mengkritik
Datebook yang telah menyalahartikan komentar Lennon dan pada saat konferensi
pers Lennon menjelaskan "Jika saya katakan bahwa televisi lebih terkenal daripada
Yesus, saya mungkin sudah terpengaruh olehnya". ("If I'd said
television was more popular than Jesus, I might have got away with it.")
Lennon mengatakan bahwa ia hanya berpendapat bagaimana orang lain memandang The
Beatles, lalu melanjutkan "jika anda ingin saya minta maaf, jika ini
membuat anda senang, baiklah, saya minta maaf" ("if you want me to
apologise, if that will make you happy, then okay, I'm sorry.")
Revolver dan Sgt.
Pepper's Lonely Hearts Club Band
Setelah Rubber Soul, album selanjutnya, Revolver, dirilis
Agustus 1966 sebelum tur terakhir The Beatles. Pitchfork Media menganalisis
dengan komentar bahwa album tersebut sebagai "suara grup musik yang
berkembang menjadi kepercayaan diri tingkat tinggi" ("the sound of a
band growing into supreme confidence") dan "menegaskan kembali apa
yang diharapkan dari musik populer" ("redefining what was expected
from popular music.") Gould mengatakan album ini "ditenun dengan
motif berputar-putar, pengulangan dan pembalikan" ("woven with motifs
of circularity, reversal, and inversion"). Lirik lagunya mulai rumit dan
diberikan sentuhan gaya musik yang beragam, mulai dari aransemen alat musik
gesek sampai rock psikedelik. Sampul album dirancang oleh Klaus Voormann, teman
mereka sejak aktif bermain di Hamburg. Sampulnya menampilkan karikatur hitam
putih The Beatles dalam "gaya pena dan tinta" kreasi Aubrey
Beardsley. Nomor pertama dimulai dengan Paperback Writer, diakhiri Rain. Kedua
lagu tersebut dibuatkan video klip pendeknya dan dianggap sebagai salah satu
pelopor video musik pertama, yang kemudian disiarkan di Top of the Pops dan The
Ed Sullivan Show.
Di antara nomor lagu paling eksperimental dari album
Revolver adalah Tomorrow Never Knows yang liriknya ditulis Lennon berdasarkan buku
Timothy Leary, The Psychedelic Experience: A Manual Based on the Tibetan Book
of the Dead. Perekaman dilakukan dengan 8 buah tape yang disebarkan di beberapa
bangunan studio rekaman, tiap-tiapnya diwakili oleh personel dan awak studio
yang memvariasikan pergerakan tape rekorder kesana kemari, sementara Martin
membuat kombinasi dari keseluruhan contoh rekaman tersebut. Lagu Eleanor Rigby
yang ditulis Paul diiringi permainan alat musik gesek, dianalisis sebagai
"turunan sesungguhnya, merujuk kepada gaya atau genre lagu yang tak
dikenal" ("a true hybrid, conforming to no recognizable style or
genre of song.") Harrison mulai tekun menjadi penulis lagu, dan 3
komposisinya mendapat tempat dalam album. Pada tahun 2003, Rolling Stone
memberi peringkat ke-3 kepada Revolver sebagai salah satu album terbaik di
sepanjang masa. Pada tur Amerika setelahnya, tak satupun lagu dari album ini
dimainkan. Konser tanggal 29 Agustus di Candlestick Park, San Fransisco,
merupakan tur internasional terakhir, menandai berakhirnya 4 tahun penuh konser
yang telah melebihi 1.400 kali penampilan di seluruh dunia.
Bebas dari beban konser, keinginan untuk bereksperimen
terpenuhi dengan mengerjakan album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band mulai
Desember 1966. Geoff Emerick mengingat "The Beatles bersikeras agar semua
yang ada di Sgt. Pepper harus berbeda. Kami punya mikrofon tepat di bawah brass
dan headfon dibuat menjadi mikrofon yang diunduh di biola. Kami menggunakan
osilator kuno besar untuk mengubah-ubah kecepatan alat musik dan vokal, kami
juga memotong tape jadi bebarapa bagian, bersama-sama bolak balik
berputar-putar di jalur yang salah ("The Beatles insisted that everything
on Sgt. Pepper had to be different. We had microphones right down in the bells
of brass instruments and headphones turned into microphones attached to
violins. We used giant primitive oscillators to vary the speed of instruments
and vocals and we had tapes chopped to pieces and stuck together upside down
and the wrong way round.") Bagian-bagian lagu A Day in the Life direkam
dengan 40 puluh alat musik dalam sebuah orkestra. Hampir 700 jam diperlukan
untuk menyelesaikannya. Pada Februari 1967, mereka pertama kali mengeluarkan
double A-side non album dengan singel Strawberry Fields
Forever"/"Penny Lane; Sgt. Pepper baru dirilis bulan Juni.
Kompleksitas album yang diciptakan dengan teknologi rekaman 4-track ini
mengundang musisi lain untuk mengungguli The Beatles. Dedengkot Beach Boys,
Brian Wilson, di tengah krisis personal dan usahanya untuk menyelesaikan album Smile,
setelah mendengar Strawberry Fields seperti mendapat "pukulan besar"
dan segera meninggalkan semua usaha untuk bersaing. Sgt. Pepper mendapat pujian
besar sebagai karya agung. Pada tahun 2003, Rolling Stone mendaftarkannya ke
nomor satu dari 500 Album Terbaik Sepanjang Masa. Jonathan Gould berkomentar:
(sebuah hasil karya yang kaya, terus menerus, dan berlimpah
dari kolaborasi para jenius dengan ambisi berani dan orisinalitas menakjubkan
yang memperluas kemungkinan dan meningkatkan harapan akan jadi seperti apa
pengalaman mendengarkan musik populer lewat album itu. Di dasar persepsi ini,
Sgt.Pepper menjadi katalisator sebuah ledakan antusiasme massa terhadap album
berformat rock yang dapat mengubah sisi estetika dan ekonomis bisnis rekaman,
jauh melampaui ledakan pop awal dari fenomena Elvis tahun 1956 dan Beatlemania
tahun 1963.)
(a rich, sustained, and overflowing work of collaborative
genius whose bold ambition and startling originality dramatically enlarged the
possibilities and raised the expectations of what the experience of listening
to popular music on record could be. On the basis of this perception, Sgt.
Pepper became the catalyst for an explosion of mass enthusiasm for
album-formatted rock that would revolutionize both the aesthetics and the
economics of the record business in ways that far outstripped the earlier pop explosions
triggered by the Elvis phenomenon of 1956 and the Beatlemania phenomenon of
1963.)
Sgt. Pepper adalah album pop pertama yang menyertakan lirik
lagu lengkap di bagian belakang sampulnya. Lirik lagunya juga menjadi bahan
analisis dan spekulasi penggemar, contohnya "celebrated Mr K" dalam
lagu Being for the Benefit of Mr.Kite! mungkin mencerminkan fiksi surealis
penulis Franz Kafka. Kritik sastra Amerika dan profesor Richard Poirier menulis
sebuah esai, "Belajar dari The Beatles" ("Learning from The Beatles"),
setelah mengamati mahasiswanya yang mendengarkan musik The Beatles dengan
perasaan iri. Poirier mengidentifikasi apa yang ia istilahkan dengan
"mixed allusiveness" ("pengandaian campuran") dari lirik
lagu mereka: "Tidak bijak selalu mengasumsikan bahwa mereka sedang
melakukan satu hal atau mengekspresikan diri mereka dalam satu gaya saja…satu
jenis perasaan tentang subyek yang tidak cukup…setiap perasaan yang dihasilkan
seringkali muncul dalam konteks berbagai alternatif yang tampaknya saling bertentangan".
("It's unwise ever to assume that they're doing only one thing or
expressing themselves in only one style ... one kind of feeling about a subject
isn't enough ... any single induced feeling must often exist within the context
of seemingly contradictory alternatives.”) McCartney mengatakan pada saat itu,
"Kami menulis lagu. Kami tahu apa yang kami maksudkan. Tapi dalam satu
minggu ada seorang yang mengatakan sesuatu tentang hal itu dan kau tak bisa
menyangkalnya…Kau letakkan artimu sendiri pada tingkat dirimu ke lagu-lagu
kami" ("We write songs. We know what we mean by them. But in a week
someone else says something about it, and you can't deny it ... You put your
own meaning at your own level to our songs".) Tak hanya lirik lagu, sampul
album Sgt. Pepper's yang berisi berbagai gambar juga memicu ketertarikan dan
analisis serius. Kumis lebat para personelnya segera jadi panutan gaya hippie.
Sejarawan budaya Jonathan Harris menginterprestasi "kostum parodi militer
yang berwarna meriah" ("brightly coloured parodies of military
uniforms") mereka sebagai penampilan "anti otoriter dan anti
penguasa" ("anti-authoritarian and anti-establishment").
Pada tanggal 25 Juni, mereka meluncurkan singel All You Need
Is Love, kepada pemirsa televisi di seluruh dunia dalam Our World (tayangan
televisi internasional), jaringan televisi global yang disiarkan langsung.
Muncul di tengah-tengah Summer of Love, lagu itu dijadikan lagu resmi flower
power. Dua bulan kemudian, mereka dikejutkan dengan berita yang mengantarkan karier
mereka kepada titik akhir. Setelah diperkenalkan pada Maharishi Mahesh Yogi,
mereka pergi ke Bangor untuk bermeditasi. Dalam perjalanan, asisten Brian
Epstein Peter Brown menelpon untuk mengabarkan bahwa Epstein telah meninggal
dunia. Koroner menyatakan kematian Epstein disebabkan overdosis, namun ada
rumor lain yang mengatakan telah ditemukan catatan bunuh diri di antara
barang-barangnya. Epstein diketahui sedang dalam keadaan emosi yang labil
karena tertekan oleh masalah-masalah pribadi dan kondisi kerjanya dengan The
Beatles. Ia meragukan bahwa The Beatles mungkin tidak akan memperpanjang
kontrak manajemennya, yang akan selesai bulan Oktober, mungkin dikarenakan
ketidakpuasan. Selain itu, ada pula masalah mengenai Seltaeb, perusahaan yang
memegang hak penjualan di Amerika Serikat. Kematian Epstein mengakibatkan para
personel The Beatles kehilangan pegangan dan tidak tahu akan melakukan apa
nantinya. Lennon berkata: "saya tidak berpandangan buruk sedikit pun
tentang kemampuan kami untuk melakukan apa saja selain bermain musik dan saya
takut" ("I didn't have any misconceptions about our ability to do
anything other than play music and I was scared.") Ia juga mengomentari
kematian Epstein sebagai titik awal berakhirnya mereka: "saya tahu kami
sedang dalam masalah…saya pikir, kami benar-benar dalam masalah sekarang"
("I knew that we were in trouble then ... I thought, We've fuckin' had it
now.")
Magical Mystery Tour,
White Album dan Yellow Submarine
Magical Mystery Tour, lagu latar film televisi The Beatles
yang akan datang, muncul dalam format Album mini (EP) (extended play disc)
dobel dengan 6 buah nomor lagu di awal Desember 1967. Di Amerika Serikat, 6
lagu itu dirilis dalam LP berjudul sama namun ditambahkan singel-singel terbaru.
Allmusic berkomentar tentang versi LP Amerika, "suara psikedelik terdengar
sangat bergema setelah album Sgt.Pepper dan bahkan lebih padat (terutama
potongan-potongan suara dari "I Am the Walrus")" dan menyebut 5
lagu yang dipilih dari singel tahun 1967 "besar, semarak, dan inovatif
("huge, glorious, and innovative").
Album itu kembali mencetak rekor baru di Amerika Serikat
sebagai penjualan LP terbanyak oleh Capitol dalam tiga minggu pertama.
Disiarkan pada Hari Tinju (Boxing Day), film Magical Mystery Tour yang sebagian
besar disutradarai oleh Paul McCartney, mendapat komentar kurang memuaskan dari
media Inggris. Daily Express menyebutnya "blatant rubbish"
("sampah yang mencolok") dengan komentar "sebuah cuplikan
panjang, kasar yang sangat banyak yang menampilkan orang-orang naik turun dan
mengendarai bis" ("a great deal of raw footage showing a group of
people getting on, getting off, and riding on a bus.") Sementara, The
Daily Mail menyebutnya "kesombongan kolosal" ("a colossal
conceit") dan Guardian berkomentar: "jenis permainan moral fantasi
tentang kekotoran, kehangatan dan kebodohan penonton" ("a kind of
fantasy morality play about the grossness and warmth and stupidity of the
audience.") Akibatnya, film ini tak jadi diputar di Amerika. Pada bulan Januari,
The Beatles memerankan figuran untuk film animasi Yellow Submarine, The Beatles
dalam versi kartun fantasi. Dirilis pada bulan Juni 1968, Yellow Submarine
mendapat sambutan baik disamping musiknya.
Lalu, LP dobel kembali dirilis, berjudul The Beatles yang
dikenal sebagai White Album karena sampulnya kosong melompong. Karena
pengarahan Epstein sudah tidak ada lagi, inspirasi kreatif untuk bahan album
berasal dari pengalaman bersama Maharishi Mahesh Yogi yang mereka sebut sebagai
guru. Di Rishikesh, India, tempat ashram Maharishi berada, The Beatles
memproduksi banyak lagu, hampir 30 lagu yang direkam untuk album tersebut.
Starr pulang setelah 10 hari, yang menyamakan sesi tersebut seperti Butlins
(liburan berkemah di Inggris) dan McCartney juga akhirnya pulang sebulan
kemudian karena bosan dengan prosedur Maharishi. Sementara itu, Lennon dan
Harrison diberitahukan oleh Yanni Alexis Mardas alias Magic Alex, seorang
teknisi elektronik bahwa Maharishi sebenarnya memanfaatkan The Beatles dan
telah melakukan pelecehan seksual kepada siswi-siswinya. Mendengar hal itu,
Lennon terpengaruh dan langsung memaksa Harrison yang tak percaya dan rombongan
mereka pulang. Dalam kemarahannya, Lennon menulis lagu berjudul Maharishi,
namun diganti menjadi Sexie Sadie. McCartney mengatakan "Kami membuat
kesalahan. Kami pikir ada yang lebih dari dalam dirinya. ("We made a
mistake. We thought there was more to him than there was.")
Dalam sesi rekaman album yang dimulai dari akhir Mei sampai
pertengahan Oktober 1968, hubungan antara anggota The Beatles menjadi semakin
renggang. Starr berhenti untuk sementara, menyebabkan McCartney yang harus
menggebuk drum dalam beberapa nomor lagu. Masalah lain adalah hubungan
percintaan antara John Lennon dengan artis garda depan Yoko Ono. Sudah menjadi
persetujuan bersama sebelumnya di antara keempat personel untuk tidak membawa
orang ke dalam studio. Lennon bersikeras membawa Ono dalam semua sesi rekaman,
walau Harrison merasa tak senang. Kerja sama menulis lirik antara
Lennon-McCartney tidak lagi dilakukan. Lennon semakin sering menilai rendah
masukan kreatif McCartney dan menyebut komposisinya sebagai "musik
nenek-nenek" ("granny music"). Bahkan menjuluki Ob-La-Di,
Ob-La-Da "kotoran nenek-nenek" ("granny shit"). Berkomentar
tentang sesi White Album, Lennon memberi kesimpulan tentang akhir grup mereka
"tampak seperti kau mengambil semua lagu dan membuatnya jadi milikku dan
milik Paul…hanya diriku dan grup yang mendukungku, Paul dan grup yang
mendukungnya, dan aku menikmatinya. Kami bubar setelah itu" ("It's
like if you took each track off it and made it all mine and all Paul's... just
me and a backing group, Paul and a backing group, and I enjoyed it. We broke up
then.") McCartney juga menyebut sesi itu sebagai awal dari perpecahan:"sampai
titik itu, dunia adalah masalah, tapi kami tidak lagi “seperti yang selalu
menjadi” hal terbaik tentang The Beatles" ("Up to that point, the
world was a problem, but we weren't" which had always been "the best
thing about The Beatles.") Dirilis bulan November, White Album adalah
perilisan pertama album The Beatles dari Apple Records, label baru anak
perusahaan Apple Corps yang dibentuk oleh grup itu setelah kembali dari India,
memenuhi rencana Epstein untuk membangun perusahaan pajak yang efektif
(tax-effective business structure). Album itu terjual lebih dari 4 juta keping
di Amerika Serikat dalam waktu satu bulan dan lagu-lagunya ramai diputar di
radio-radio Amerika. Walau sangat terkenal, album itu tidak mendapat komentar
yang bernada memuji. Berdasarkan Jonathan Gould: "respons
kritik…bervariasi dari campuran sampai datar. Kontras dengan Sgt.Pepper, yang
membantu membangun seluruh genre kritisisme rock yang terpelajar, White Album
tidak mengilhami tulisan kritik sedikit pun. Bahkan peresensi yang paling
bersimpati sekalipun…benar-benar tidak tahu untuk membuat pencurahan tak
berbentuk dari lagu-lagu itu. Hubert Saal dari Newsweek, melihat banyaknya
parody, menuduh mereka main-main" ("The critical response... ranged
from mixed to flat. In marked contrast to Sgt. Pepper, which had helped to
establish an entire genre of literate rock criticism, the White Album inspired
no critical writing of any note. Even the most sympathetic reviewers... clearly
didn't know what to make of this shapeless outpouring of songs. Newsweek's
Hubert Saal, citing the high proportion of parodies, accused the group of
getting their tongues caught in their cheeks.")
Namun begitu, kritikan akhirnya membaik. Pada tahun 2003,
Rolling Stone memasukkannya ke peringkat terakhir dari Sepuluh Album Terbaik
Sepanjang Masa. Pitchfork memuji "besar dan berserakan, berlimpah dengan
ide-ide dan kesenangan, dan dipenuhi dengan susunan materi yang sangat
beragam...kelemahannya sama penting untuk membentuk karakternya sama seperti
keberhasilannya" ("large and sprawling, overflowing with ideas but
also with indulgences, and filled with a hugely variable array of material ...
its failings are as essential to its character as its triumphs.") Allmusic
berkomentar: "Sebenarnya, dua tokoh utama penulis lagu The Beatles tidak
lagi sepaham, namun lain halnya dengan George dan Ringo" ("Clearly,
The Beatles' two main songwriting forces were no longer on the same page, but
neither were George and Ringo"), "Lennon menciptakan 2 buah lagu
balada terbaiknya" ("Lennon turns in two of his best ballads"),
lagu-lagu karya McCartney "menakjubkan" ("stunning"),
Harrison tampaknya sudah menjadi "penulis lagu yang pantas mendapat
pemberitaan" ("a songwriter who deserved wider exposure") dan
komposisi Starr "sebuah kegembiraan" ("a delight").
Mulai saat ini, minat akan lirik The Beatles sudah jadi hal
serius. Saat lagu "Revolution" yang ditulis Lennon dirilis sebagai
singel pada bulan Agustus, mendahului White Album, pesannya tampak jelas:
"bersihkan pikiranmu" ("free your mind"), dan "aku
tidak ikut" ("count me out" ), mengartikan bahwa penghancuran
adalah alat untuk mendapatkan suatu tujuan. Namun di versi White Album dengan
lagunya, "Revolution 1", ada penambahan kata "count me
out…in", seperti menandakan perubahan perasaan. Namun sebenarnya singel
Revolution direkam setelah White Album dan ada yang berpendapat bahwa bahwa
lirik mereka mulai membenarkan kekerasan yang bersifat politis
LP Yellow Submarine akhirnya dirilis bulan Januari 1969,
berisi 4 lagu yang sebelumnya tidak dirilis, adapula lagu utama Yellow
Submarine, (sudah dimasukkan dalam Revolver), lagu All You Need is Love
(dirilis sebagai singel dan LP Magical Mystery Tour di Amerika) dan 7 musik
instrumental yang dikomposisikan oleh Martin. Karena kurangnya hal baru dalam album
ini, Allmusic menyebutnya "kurang perlu" ("inessential")
terkecuali lagu Harrison, It's All Too Much, yang dipuji sebagai "permata
dari lagu-lagu yang baru... gemerlapan dengan Mellotron yang berputar-putar,
perkusi yang sangat kencang dan gelombang pasang gitar arus balik…perjalanan
seorang virtuoso ke dalam psikedelia lain yang tak jelas" ("the jewel
of the new songs... resplendent in swirling Mellotron, larger-than-life
percussion, and tidal waves of feedback guitar... a virtuoso excursion into
otherwise hazy psychedelia".)
Abbey Road, Let It Be
dan perpecahan
Gedung Apple Corps di
3 Savile Row, London
Walaupun Let It Be merupakan album terakhir The Beatles,
sebagian besar lagunya direkam sebelum pengerjaan Let It Be. Sebenarnya diberi
judul Get Back, Let It Be berasal dari ide Martin untuk McCartney: untuk
menyiapkan material baru dan "menampilkannya di hadapan penonton secara
langsung untuk pertama kalinya – dalam rekaman dan dalam film. Dengan kata lain
membuat album langsung dari material baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya" ("perform it before a live audience for the very first
time—on record and on film. In other words make a live album of new material,
which no one had ever done before.") Sebagian besar material diolah studio
selama berjam-jam seperti yang direkam dalam film oleh Michael Lindsay-Hogg.
Martin berkata bahwa reherseal dan perekaman yang dilakukan di sepanjang
Januari 1969 itu "bukanlah pengalaman yang menyenangkan sama sekali. Saat
itu merupakan waktu dimana hubungan antar-personel The Beatles mencapai titik
terendah" ("not at all a happy ... experience. It was a time when
relations between The Beatles were at their lowest ebb.") Jengkel oleh
sikap Lennon maupun McCartney, Harrison berhenti selama satu minggu. Ia kembali
dengan pemain keyboard Billy Preston yang berpartisipasi di 10 hari terakhir
sesi rekaman dan diberi kredit pada singel Get Back-musisi lain di luar The
Beatles yang satu-satunya menerima pengakuan resmi semacam itu dalam album mereka.
Para personel The Beatles gagal mencapai kesepakatan untuk memilih lokasi
konser dengan menolak beberapa konsep seperti di atas kapal laut, padang pasir
Tunisia dan Colosseum. Akhirnya, pertunjukkan langsung terakhir mereka, bersama
Preston difilmkan di atap gedung Apple Corps di 3 Savile Row, London pada
tanggal 30 Januari 1969.
Teknisi bernama Glyn Johns bekerja berbulan-bulan membantu
pengerjaan album Get Back sementara pada saat yang sama masing-masing personel
mengurus hal lain. Konflik kembali memuncak berkaitan dengan semakin
diperlukannya seorang penasihat keuangan sepeninggal Epstein. Lennon, Harrison
dan Starr lebih memilih Allen Klein yang juga mengurus kontrak untuk The
Rolling Stones dan grup musik Inggris lain di Amerika Serikat. McCartney menginginkan
John Eastman, kakak Linda Eastman (kelak dinikahi McCartney pada tanggal 12
Maret, 8 hari sebelum pernikahan Lennon dan Yoko Ono). Tidak ada kesepakatan,
jadi keduanya ditunjuk namun masalah semakin bertambah banyak.
John Lennon dan Yoko
Ono saat sesi rekaman singel solo "Give Peace a Chance", 1969.
George Martin kaget saat McCartney menghubunginya untuk
memproduksi album lain, berhubung sesi Get Back sudah seperti “pengalaman yang
tidak menyenangkan" ("a miserable experience") dan berkata
"akhir jalan dari kami semua…mereka telah menjadi orang-orang yang tak
menyenangkan-bagi diri mereka sendiri maupun orang lain" ("thought it
was the end of the road for all of us... they were becoming unpleasant
people—to themselves as well as to other people.") Sesi rekaman Abbey Road
mulai di akhir Februari. Lennon menolak format yang diajukan Martin untuk
konsep "potongan musik yang bergerak terus menerus" ("a
continuously moving piece of music"), dan menginginkan idenya sendiri agar
lagu-lagu McCartney ditaruh di sisi album yang terpisah. Format akhir
dihasilkan dengan lagu-lagu komposisi secara individu di side pertama dan side
kedua berisi medley, hasil dari kompromi dengan McCartney. Pada tanggal 4 Juli,
sementara pengerjaan album sedang dalam proses, singel solo pertama individu
dirilis oleh Lennon "Give Peace a Chance", dengan kredit Plastic Ono
Band. Penyelesaian lagu penutup Abbey Road "I Want You (She's So
Heavy)" pada tanggal 20 Agustus 1969 adalah terakhir kalinya keempat
personel bersama-sama dalam studio yang sama. Lennon keluar dari grup pada
tanggal 20 September namun tidak mengumumkan kepada publik sampai
masalah-masalah hukum bisa diselesaikan.
Dirilis setelah 6 hari keluarnya John, Abbey Road terjual 4
juta kopi dalam waktu 2 bulan dan menduduki puncak tangga lagu Inggris selama
11 minggu. Lagu kedua, balada Something, juga dirilis sebagai singel – lagu
pertama dan satu-satunya karya Harrison yang muncul di side A The Beatles.
Abbey Road mendapat beragam komentar dan bagian medley dapat diterima umum.
Allmusic berkomentar: "a fitting swan song for the group" yang berisi
"beberapa harmoni terbesar pernah yang didengar dari rekaman lagu
rock" ("some of the greatest harmonies to be heard on any rock
record".) MacDonald menyebutnya "erratic and often hollow":
"Jika bukan karena masukan McCartney sebagai perancang Long Medley… Abbey
Road akan kekurangan persamaan kesatuan dan pertalian yang membuatnya lebih
baik daripada yang sebenarnya" ("Had it not been for McCartney's
input as designer of the Long Medley... Abbey Road would lack the semblance of
unity and coherence that makes it appear better than it is.") Martin
mengatakan bahwa album ini merupakan terfavoritnya secara personal dari semua
album The Beatles; Lennon mengatakan album itu "kompeten" ("competent")
tapi "tidak punya kehidupan di dalamnya" ("no life in it"),
dan sekali lagu mengejek lagu berjudul "Maxwell's Silver Hammer"
dengan komentar "ada lagi musik Paul yang nenek-nenek" ("more of
Paul's granny music"). Teknisi rekaman Geoff Emerick mengatakan bahwa
penggantian tabung vakum audio mixer studio dengan yang bertransistor
memproduksi suara yang kurang kencang, sehingga keempat personel sempat
frustrasi dengan suara yang lebih kecil dan kurang dentuman.
Album Get Back masih belum terselesaikan, dan sebuah lagu
ciptaan Harrison yang berjudul I Me Mine dijadikan sebagai lagu penutup direkam
pada tanggal 3 Januari 1970. Pada saat itu, Lennon berada di Denmark dan tidak
berpartisipasi. Untuk menuntaskan pengerjaan album yang sekarang sudah diberi
judul baru Let It Be, March Klein memberikan rekaman tape sesi Get Back kepada
produser Amerika Phil Spector. Dikenal akan pendekatan Wall of Sound-nya,
Spector telah memproduseri singel solo Lennon baru-baru itu, Instan Karma. Phil
Spector meremix, mengedit, menyambung dan meng-overdub (menambah suara)
terhadap rekaman sebelumnya yang dimaksudkan bernuansa "live".
McCartney tidak puas terhadap hasil kerja Spector terhadap material, terutama
orkestrasinya terhadap lagu The Long and Winding Road yang mengikutsertakan
paduan suara dan permainan 34 buah alat musik secara orkestra. McCartney
mencoba menghentikan perilisan versi Spector namun tidak berhasil. Secara resmi
ia mengumumkan keluar dari The Beatles pada tanggal 10 April, satu minggu
sebelum perilisan album solo pertamanya, McCartney. Rekaman pre-rilis McCartney
menyertakan surat pernyataan yang berisi keputusannya untuk keluar dari The
Beatles dan harapan-harapannya pada masa depan.
Pada tanggal 8 Mei, Let It Be yang diproduseri oleh Spector
akhirnya dirilis. Singel penyerta The Long and Winding Road adalah singel
terakhir mereka yang dirilis di Amerika Serikat, tapi tidak di Inggris. Film
dokumenter Let It Be ikut menyusul dirilis pada bulan yang sama dan pada
Academy Award tahun berikutnya memenangkan Academy Award for Best Original
Score. The Sunday Telegraph mengeluarkan komentar negatif "sebuah film
yang sangat jelek dan salah satu yang menyentuh…tentang keretakan sekeluarga
bersaudara yang pernah tampak langgeng, menenangkan dan sempurna secara geometris"
("a very bad film and a touching one ... about the breaking apart of this
reassuring, geometrically perfect, once apparently ageless family of
siblings.") Lebih dari satu kritikus berkomentar tentang beberapa lagu
yang terdengar lebih bagus di film daripada di albumnya sendiri. Melihat
banyaknya nada negatif, cenderung mennghina, Allmusic berkomentar: "Secara
keseluruhan dipandang rendah... McCartney secara khusus menghasilkan beberapa
permata: Let It Be yang bernuansa gospel dan berisikan salah satu lirik
terbaiknya; Get Back, salah satu karya rock-nya yang paling kencang; dan The
Long and Winding Road-nya yang merdu, tapi dihancurkan oleh overdub
tangan-berat Spector" ("on the whole underrated... McCartney in
particular offers several gems: the gospel-ish 'Let It Be', which has some of
his best lyrics; 'Get Back', one of his hardest rockers; and the melodic 'The
Long and Winding Road', ruined by Spector's heavy-handed overdubs.")
McCartney mengajukan gugatan untuk pembubaran The Beatles pada tanggal 31
Desember 1970. Namun begitu, perselisihan yang menyangkut masalah-masalah di
dalamnya tidak berakhir sampai tahun 1975.
Genre
Berawal dari grup musik skiffle, The Beatles selanjutnya
memainkan musik bergenre rock and roll 1950-an serta berbagai variasi musik
pop. Karena luasnya gaya bermusik yang mereka mainkan, Lennon berkomentar
mengenai album Beatles for Sale: "Kau bisa menyebut album baru kami sebuah
LP country-dan-Western Beatles" ("You could call our new one a
Beatles' country-and-western LP"), sementara Allmusic secara khusus memuji
album Rubber Soul sebagai sebuah pengaruh besar dalam pergerakan musik folk
rock. Dimulai dengan penggunaan kuartet alat musik gesek di lagu Yesterday, mereka
mulai memasukkan unsur musik klasik.
Genre musik lainnya mulai diberikan pada tahun 1966 melalui
lagu B-side di singel Paperback Writer yang berjudul Rain, didefinisikan oleh
Martin Strong dalam The Great Rock Discography sebagai "the first overtly
psychedelic Beatles' record" ("kelahiran pertama rekaman Beatles yang
bernuansa psikedelik"). Di antara nomor psikedelik lainnya mulai direkam
seperti Tomorrow Never Knows, Strawberry Fields Forever, Lucy in the Sky with
Diamonds, dan I Am the Walrus. Pengaruh musik tradisional India muncul dalam
lagu-lagu yang diciptakan Harrison seperti Love You To dan Within You Without
You, yang menurut Gould, "to replicate the raga form in miniature".
("meniru raga dalam bentuk miniatur").
Dalam White Album semakin nampak kompleksitas dan ragam
warna musik yang dikreasikan The Beatles secara individu antara lain
ditunjukkan dari lagu Revolution 9, karya musique concrète ("musik
konkrit") Lennon yang dipengaruhi oleh Yoko Ono; lagu country karya Starr
yang berjudul Don't Pass Me By; lagu balada rock Harrison While My Guitar
Gently Weeps; dan "proto-metal" McCartney, Helter Skelter.
Sumber : Wikipedia.com
0 komentar:
Posting Komentar